Sudah hampir satu bulan sejak diumumkannya kasus pertama COVID 19 di Indonesia, yang sebenernya kuyakin sudah sebelum periode itu, si Corona udah nyampe di bumi Indonesia. Di periode periode awal rasanya masih banyak yang nyepelein, ah cuma gitu doang, kalo imunnya bagus mah gak akan kena dll dll, etapi makin ke sini yang menyeramkan bukan hanya ketika kita bisa punya peluang kena, tapi kita jadi asymptomatic carrier, which is kita gak sadar kita udah kena virus itu tapi ndak menunjukan gejala apa - apa dan kita bisa saja abai trus gak ikutin anjuran untuk #DiRumahAja dan masih beraktivitas seperti biasa, eyalah kan bisa nularin ke banyak orang tanpa sadar. Skeri kan yaaa!
Aku tinggal dan kerja di Jakarta, hal yang paling bikin patah hati dari datengnya virus ini adalah kenyataan bahwa untuk beberapa waktu (gak tau sampai kapan) ku harus menahan kangen ke keluarga di Cianjur. Gak bisa pulang, ketemu mamapapa dan keluarga inti, ngebayangin ramadhan dan lebaran dengan situasi yang amat sangat gak ideal itu bikin sedihnya berkali lipat, tapi demi kesehatan dan keamanan bersama, rasanya bijaksana untuk menahan ego buat tetep di rumah dan gak mudik biar gak jadi pembawa virus untuk orang - orang di kampung halaman.
Anyway, kantorku mungkin jadi yang paling telat memberlakukan Work From Home, baru minggu ini aku full WFH, di mana sebelumnya kita tetep masuk dengan sistem shift shift-an. Sebenernya aku udah biasa WFH karena dulu pernah cukup lama jadi freelancer social media admin, jadi untuk kerja di rumah gak terlalu susah, tapi emang kangen sama temen - temen di kantor, diskusi yang lebih efektif emang harus ketemu langsung sih. Jadi walaupun kerjaan aman, tetep gak optimal rasanya.
Yaahh semoga virus ini segera hilang dari Indonesia, dan kita bisa sama sama melakukan hal - hal yang biasa kita lakukan tanpa rasa khawatir dan was - was kena virus dan sakit. This too shall pass!
Bismillah, yuk bisa yuk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar