Mungkinkah bila kubertanya pada bintang bintang tentang arti kita tentang mimpi yang sempurna...
* * * *
Ah aku hanya bisa tertunduk diam, tertohok cukup dalam ketika potongan lagu itu menghempaskanku kembali ke tanah, tempat dimana setahun kebelakang seperti tak pernah kupijak saking asyiknya menimbun mimpi yang ternyata baru kusadari hanya membuatku mengawang tak bertapak ke bumi. Aku hanya menyulam mimpi tak berujung!
Ku otak - atik smartphone-ku untuk membunuh waktu.. yaa, aku menjejak realita! iseng kubuka akun twitter yang sudah tak kubuka seminggu lamanya, yaa ini pencapaian terlamaku tak bermain kata di akun sosial media dimana aku sebenarnya adalah tukang nyampah disana dan rasanya kini malah sulit sekali hanya menengok timeline saja aku masih merasa tak punya nyali. Tujuanku kali ini bukan untuk membuat status atau mengomentari status teman - dunia mayaku, tapi untuk mencari satu nama dan berniat untuk menekan tombol unfollow..
"Sial......." Desisku , kenapa harus secara kebetulan semesta menunjukan kemesraan tai kucing Dimas dan kekasih barunya, gumamku dalam hati yang sukses membuat wajahku merah padam menahan amarah sekaligus luka yang kembali menganga.
Dimas, mantan kekasihku, atau lebih tepatnya pria yang kuanggap kekasihku tanpa status krn Dimas tak pernah sekalipun memintaku menjadi pacarnya walaupun kami sudah berlaga bak sepasang kekasih yang dilanda cinta, ah basi, krn toh berakhir jadi tragedi seperti ini! blah!
Dimas, lelaki yang hanya dengan melihat senyumnya saja sudah cukup bisa bikin gelitikan lembut dihati yang efeknya bisa bikin aku happy seharian, dia yang dengan penuh makna memandangku sambil mengacak acak rambutku, dia yang selalu membuka dan menutup hariku dgn bbm gak penting yang selalu aku tunggu, dia yang selalu dengan sabar mengajariku mengendarai motor vespa yang kubeli setahun lalu. Ahhh selalu Dimas yang mondar mandir dikepalaku bahkan sampai aku pejamkan mata untuk tidur.
* *
Aku kan menghilang dalam pekat malam, lepas kumelayang
Kejadiannya seminggu lalu, masih hangat bukan? yaa, bahkan luka yang ada didada saja masih basah dan bernanah.
Tak bisa tidur krn Dimas belum kirim bbm, iseng aku bermain kata di akun twitter milikku..
"Jika saja maya jadi nyata, bolehkah kupinta sekali saja aku dan kamu bisa menjadi sebuah kita?" sent!
Baru saja ku posting tweet ku tadi, yang secara otomatis merefresh timeline ku, tetiba serasa ditonjok belasan atlet karate, muka serasa lebam padahal kulihat dikaca masih seperti biasa, oh kurasa ini adalah efek langsung dari sebuah tweet yang kubaca dari sebuah akun yang sangat kukenal baik pemiliknya @dimaswitjaksono
@dimaswitjaksono @anggiaprameswari hei selamat malam juga cantik, terima kasih yaa untuk hari ini, i love you too :*
Ku tekan tombol yes dinama wanita yang dipanggil lelaki yang paling kucintai..
Hei @dimaswitjaksono, kalau ada kata selain bahagia pasti bakal kupake buat gambarin happynya aku hari ini. Good night sayang, love you :*
Refleks kubanting HP-ku, pahit! aku dibakar cemburu! Marah? yaa aku sangat marah, terlebih karena sakitku atas pengkhianatan Dimas? Apa? pengkhianatan?Oh yaa aku lupa dia punya pacar bukan pengkhianatan toh aku bukan pacarnya, tapi aahh! aku frustasi!
Kuraih HP-ku, membuka layanan blackberry messagerku, mencari nama Dimas.
start chat
"Sudah punya pacar yang sah yah?"
"Iya nggi, maaf" ah how dare you cuman bisa minta maaf doang. bajingan! letup amarahku dalam hati
"ohhh..selamat yaaa, semoga kamu bahagia" see! setan apa yang ada dikepalaku bukannya sumpah serapah yang kutulis malah ucapan basa basi selamat yang kuyakini hanya bualan tai babik semata!
"kamu tak apa?" ada nada gusar dalam pertanyaan itu
"aku jauh lebih baik, krn kepastian yang kutunggu sudah kudapat, terima kasih" deg! ini kepastian yang jauh dari harapan, dan kali ini pipiku basah krn mataku sudah tak lagi sakti menahan dentuman sakit hati yang bertubi - tubi yang mungkin kubuat sendiri.
Hening yang lama..tak lagi ada balasan dari Dimas, aku tak puas!
Dia harus mengatakan perempuan itu bukan siapa - siapanya, dia harus mengatakan dia mencintaiku seperti aku selalu jatuh cinta padanya! ah ngayal!
Lama sudah waktu yang kubutuhkan untuk kembali sembuh, menerima dengan dada yang lapang melihat Dimas bahagia dengan perempuan pilihannya dan menyudahi kekacauan yang kubuat sendiri dalam hidupku. Aku hilang dari kehidupan sosial, hanya butuh sendiri dan tololnya hanya meratapi. Sampai dihari ini, ketika pagi keseratus sukses kutemui tanpa terpejam mata sedetikpun, dengan setitik keajaiban disudut malam ketika sujudku yang telah lama puasa kembali menyentuh tanah, ketika tangan sombongku terlalu angkuh terangkat dan menggumamkan segala resah, ada damai yang menjalar, ada rasa ikhlas yang membentang menjadi sebuah daya untuk menata hati dan hari, esok pagi.
Open twitter :
"Hai im back..............." tulisku di akun jejaring sosialku itu..
"Glad your back Kinan.. Im sorry for all the things that i've done to you" Seseorang dari akun bernama @anggiaprameswari mengirimkan mention padaku
"... :)" Tak ingin banyak berkomentar, kubalas hanya dengan sebuah emoticon senyuman. Kuharap bisa jadi langkah awal menyembuhkan luka hati yang kian memulih.
Iya, dia! Anggia Prameswari, sahabatku, perempuan terbaik yang selalu jadi tempat membagi segala perasaanku, sahabat sejak awal kuliah, partner bolos berdua, sampai mengenakan toga kelulusan dengan kebanggaan yang sama bersama. Aku mencintai anggi sahabatku seperti saudara perempuan yang memang aku tak punyai, dia penjaga rahasia cerita baik dan burukku sejak 8 tahun lalu.
Kini, menjadi perempuan paling dicintai oleh lelaki yang paling aku cintai..
Entahlah apa yang pernah kuperbuat dulu padanya, pada kalian..
Kali ini untuk terakhir kalinya ku tulis sebuah tweet sebelum mendeactivekan akun dunia mayaku dan kembali menjelajah nyata...
"Apakah dulu aku pernah begitu menyakitimu, hingga kini kau ajarkan aku perihnya kehilangan?"
-END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar